Powered By Blogger

Sabtu, 15 November 2014

6 pin dalam 1 hp android

buat anda yg pengen punya BBM lebih dari satu di android anda download di sini nikmati 6 pin dalam 1 hp android

Senin, 10 November 2014

teori atom

Struktur Atom

Suatu atom tersusun atas inti atom yang dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Adapun inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif dan ne
utron yang tidak bermuatan. Dengan demikian, suatu atom dikatakan bermuatan netral, yang berarti jumlah proton pada inti atom
sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi inti.
Pada saat antaratom saling bereaksi, ternyata hanya bagian luar dari atom (elektron) yang bereaksi. Oleh karena itu, penyusunan elektron pada bagian luar dari suatu atom perlu dikaji lebih lanjut.

II.  Teori Atom Bohr dan Mekanika Kuantum
1.        Teori Atom Bohr
Pada tahun 1913, berdasarkan analisis spektrum atom dan teori kuantum  yang dikemukakan oleh Max Plank, Niels Bohr mengajukan model atom hidrogen, yaitu atom yang hanya mengandung satu elektron. Menurut Bohr elektron beredar mengitari intinya pada tingkat-tingkat energi tertentu, bagaikan planet-planet mengitari matahari dan elektron dapat berpindah dari tingkat energi satu ke tingkat energi yang lain.
Model Atom Bohr mempunyai beberapa kelemahan:
a.       Teori atom Bohr hanya dapat menerangkan spektrum atom yang sederhana, misal Hidrogen, dan tidak dapat menerangkan yang lebih rumit (nomor atom > 1)
b.      Teori Bohr tidak dapat menjelaskan pengaruh medan magnet dalam atom hidrogen.
Oleh karena itu, tidak mungkin membayangkan elektron beredar mengitari inti menurut suatu orbit berbentuk lingkaran dengan jari- jari tertentu.
Kekurangan model atom Bohr disempurnakan dengan model atom
mekanika kuantum yang dikemukakan oleh Erwin Schrodinger pada tahun 1927, seorang ilmuan dari Austria.
2.     Teori atom mekanika kuantum
Teori Atom Mekanika Kuantum didasarkan pada dualisme sifat elektron yaitu sebagai gelombang dan sebagai partikel.
Menurut de Broglie, cahaya dapat berperilaku sebagai materi dan berperilaku sebagai gelombang (dikenal dengan istilah dualisme gelombang partikel). Menurut Heisenberg, tidak mungkin menentukan kecepatan dan posisi elektron secara bersamaan, tetapi yang dapat ditentukan hanyalah keboleh jadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti.
Erwin Schrodinger mengajukan teori yang disebut teori atom mekanika kuantum ”Kedudukan elektron dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti yang dapat ditentukan adalah kemungkinan menemukna elektron sebagai fungsi jarak dari inti atom”.
Daerah dangan kemungkinan terbesar ditemukan elektron disebut orbital. Orbital digambarkan berupa awan, yang tebal tipisnya menyatakan besar kecilnya kemungkinan ditemukan elektron di daerah tersebut. Kemudian Werner Heisenberg mengemukakan bahwa metode eksperimen yang digunakan untuk menemukan posisi atau momentum suatu partikel seperti elektron dapat menyebabkan perubahan, baik pada posisi, momentum atau keduanya.
Teori Schrodinger dan prinsip ketidakpastian Heisenberg melahirkan model atom mekanika kuantum sebagai berikut:
a.       Posisi elektron dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti.
b.      Atom mempunyai kulit elektron.
c.       Setiap kulit elektron memiliki subkulit elektron.
d.      Setiap subkulit elektron memiliki sub-sub kulit elektron.

Geometri Molekul
 Di dalam kehidupan sehari-hari banyak benda yang dapat berfungsi karena memiliki bentuk yang khusus, misalnya sarung tangan bentuknya seperti tangan. Molekul-molekul senyawa pun memiliki bentuk molekul tertentu. Bentuk bentuk tersebut dapat mempengaruhi terjadinya suatu proses atau reaksi kimia.
Bentuk molekul dapat pula menyebabkan perbedaan sifat-sifat dari berbagaimolekul. Sifat-sifat fisik dari suatu molekul sangat bergantung dari gaya antarmolekul penyusunnya. Gaya antarmolekul yang dikenal adalah gaya van der Waals dan ikatan hidrogen. Pada bab ini akan diuraikan tentang bentuk molekul berdasarkan teori tolakan pasangan elektron di sekitar atom pusat, teori hibridisasi, serta gaya antarmolekul dan hubungannya dengan sifat-sifat fisik molekul.
I.   Bentuk Orbital
Bentuk orbital bergantung pada bilangan kuantum azimut (l). Orbital dengan bilangan kuantum azimut yang sama akan mempunyai bentuk yang sama.
1.      Subkulit s
Bentuk orbital subkulit (s) seperti bola, di manapun elektron beredar akan mempunyai jarak yang sama terhadap inti.
2.      Subkulit p
Rapatan elektron terdistribusi pada bagian yang saling berlawanan dengan inti atom. Inti terletak pada simpul dengan kerapatan elektron adalah nol. Orbital p mempunyai bentuk seperti balon terpilin. Dengan memiliki 3 harga m (-1, 0, +1), maka orbital p ada 3 macam yaitu px, py, pz.
3.      Subkulit d
Subkulit d mempunyai 5 orbital , yaitu dxy, dzx, dyz, dz2, dx2- y2.
II. Konfigurasi elektron dan sistem periodik
Konfigurasi elektron menggambarkan distribusi elektron dalam orbital atom. Elektron tersusun dalam atom menurut tiga aturan:
1.      Asas Aufbau
Mempunyai prinsip bahwa pengisian elektron pada orbital di mulai dari tingkat energi terendah ke tingkat energi yang lebih tinggi.
2.      Asas Larangan Pauli
Asas larangan Pauli menyatakan bahwa tidak ada dua elektron dalam sebuah atom apa pun dapat mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama.
3.   Asas Hund
Menurut aturan Hund, pengisian elektron pada orbital-orbital yang tingkat energinya sama, elektron tidak berpasangan terlebih dahulu sebelum orbital-orbital lainnya masing-masing terisi 1 elektron.
III. Hubungan konfigurasi elektron dan letak unsur dalam Sistem Periodik
Sistim periodik unsur terdiri dari dua golongan besar, yaitu golongan utama (A) dan golongan transisi (B). Konfigurasi elektron atom-atom unsur dapat dikelompokkan ke dalam blok sebagai berikut:
Unsur Blok s
Unsur yang  konfigurasi elektron yang  diakhiri dengan subkulit s. Unsur-unsur yang termasuk blok s adalah unsur-unsur golongan IA dan IIA.
Unsur Blok p
Konfigurasi elektron yang diakhiri dengan subkulit p. Unsur yang termasuk golongan p adalah unsur-unsur golongan IIIA sampai VIIIA.
Uusur Blok d
Konfigurasi elektron yang diakhiri dengan subkulit d. Unsur yang termasuk blok d adalah unsur golongan IB sampai golongan VIIIB.
Unsur blok f
Konfigurasi elektron yang diakhiri subkulit f. Unsur yang termasuk blok f adalah unsur-unsur golongan Lantanida dan golongan Aktinida.
IV. Penentuan Golongan Dan Perioda
Golongan ditentukan oleh elektron valensi, sedangkan Perioda ditentukan oleh jumlah kulit yang terisi penuh.
a.        Golongan Utama (Golongan A)
Unsur-unsur golongan A menempati blok s dan blok p, yaitu unsur-unsur yang mempunyai konfigurasi elektron dengan elektron valensi pada orbital s dan p.
1.      Unsur Blok s
Unsur-unsur blok s mempunyai konfigurasi elektron valensi s1 dan s2. Pada tabel periodik menempati golongan IA untuk orbital s yang terisi satu elektron dan golongan IIA untuk orbital s yang terisi dua elektron.
2.  Unsur Blok p
Unsur- unsur blok p yang tersusun dari atom dengan konfigurasi elektron terakhirnya berada pada subkulit s dan subkulit p termasuk unsur – unsur blok p.
b.        Golongan Transisi (Golongan B)
Unsur-unsur yang termasuk golongan transisi adalah unsur-unsur yang elektron terakhirnya terdapat pada subkulit d dan subkulit f. Unsur golongan transisi termasuk ke dalam unsur blok d dan blok f.
1.      Unsur Blok d
Untuk unsur blok d, electron valensinya adalah electron pada kulit terluar dan electron pada subkulit d dari kulit kedua terluar.
2.      Unsur Blok f
Atom unsure blok f mempunyai electron valensi subkulit s pada kulit terluar dan electron pada subkulit f dari kulit ke tiga terluar. Blok f terdiri dari dua golongan, yaitu golongan lantanida dan aktinida.
a.       Unsur lantanida golongan yang memiliki electron valensi pada orbital 6s2 4f1 sampai denagn orbital 6s24f14
b.         Unsur aktinida
Golongan yang memiliki elektron valensi pada orbital 7s2 5f1 sampai dengan orbital 7s2 5f14.
V. Bilangan Kuantum dan Bentuk Orbital
1. Bilangan Kuantum
Untuk menyatakan kedudukan, bentuk, serta orientasi suatu orbital digunakan empat bilangan kuantum, sebagai berikut:
a.        Bilangan kuantum utama (n)
Menyatakan tingkat energi utama/ kulit atom. Nilai n dari bilangan kuantum utama adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.. Kulit-kulit diberi nama K, L, M, N, O, P, dan Q. Bilangan kuantum utama paling banyak ditempati oleh 2n2 elektron (n = jumlah kulit).
b.   Bilangan Kuantum Azimut (l)
Menyatakan subkulit mana elektron berada. Nilai bilangan Azimut yaitu dari 0 sampai (n-1). Nilai l = 0, 1, 2, …(n-1).
Harga l                : 0  1  2  3  4 dan seterusnya.
Lambang kulit     : s  p  d  f  g  dan seterusnya.
c.         Bilangan Kuantum magnetik (m)
Menyatakan orbital mana yang ditempati elektron pada suatu subkulit. Nilai m bergantung pada bilangan kuantum azimut, yaitu bilangan bulat mulai dari -1 sampai +1. Nilai m = -1. 0. +1.
Misal:  l = 0, maka m = 0 hanya terdapat 1 orbital
l = 1, maka m = -1, 0, +1, terdapat 3 orbital
l = 2,  maka m = -2, -1, 0, +1, +2, terdapat 5 orbital, dan seterusnya.
d.   Bilangan Kuantum Spins (s)
Menyatakan ke arah mana elektron beredar. Selain mengitari inti elektron berputar pada sumbunya. Ada 2 kemungkinan arah rotasi elektron, yaitu searah dan berlawanan arah dengan jarum jam dengan nilai s = + ½ dan s = -½.
s =   + ½ , digambarkan dengan tanda panah ke atas ↑
s = -½, digambarkan dengan tanda panah ke bawah ↓

oktan dalam bensin

KATA PENGANTAR
   
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “BENSIN DAN BILANGAN OKTAN”.
Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah berhasil terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Tim penulis menyadari pula bahawa makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami dari penulis menerima kritik dan saran tang bersifat membangun.
Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.




Mattirowalie, 14 Mei 2012


                                                                                                                      hariyanto













ii
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sebagian besar produk minyak bumi digunakan sebagai bahan bakar di rumah tangga, industri maupun bahan bakar kendaraan. Bahan bakar yang digunakan di rumah tangga adalah minyak tanak dan gas elpiji. Minyak tanah berasal dari fraksi kerosin, sedangkan gas elpiji berasal dari fraksi gas. Selain digunakan sebagai bahan bakar kompor, minyak bumi juga digunakan sebagai bahanbakar kendaraan bermotor. Produk-produk minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor adalah bensin dan minyak solar.
Bensin mengandung sekitar ratusan jenis hidrokarbon dengan jumlah rantai karbon antara 5 sampai 10. Ada tiga jenis bensin yang beredar di pasaran, yaitu premium, pertamax, dan pertamax plus. Apakah perbadaan premium dan pertamax? Kedua jenis bahan bakar ini dibedakan dari bilangan oktannya. Bilangan oktan menyatakan jumlah ketukan pada mesin yagn dihasilkan bensin. Semakin besar nilai bilangan oktan, semakin sedikit jumlah ketukannya. Artinya, semakin besar bilangan oktan, semakin baik kualitas bensin.
Pertamax memiliki bilangan oktan yang lebi besar dari premium. Bilangan oktan pertamax adalah 94, sedangkan premium hanya 88. Bilangan oktan dapat ditinkatkan melalui berbagai cara, di antaranya dengan menambahkan TEL (tetra ethyl lead), MTBE (methyl tertiur buthyl ether), dan HOMC (high octane mogas component). Penambahan zat-zat ini dapat meningkatkan bilangan oktan 3-5 poin.
Batasan Masalah
Melihat dari latar belakang masalah serta memahami pembahasannya maka penulis dapat memberikan batasan-batasan pada:
Pengertian bensin dan bilangan oktan pada bensin
 Cara-cara meningkatkan nilai oktan pada bensin
Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah:
Bagaimana pengertian bensin dan bilangan oktan pada bensin?
Bagaimana cara-cara meningkatkan nilai oktan pada bensin?

1
Tujuan Penulisan
Tujuan daripada penulisan makalah ini adalah:
Mengetahui pengertian bensin dan bilangan oktan pada bensin
Mengetahui cara-cara meningkatkan nilai oktan pada bensin





























2
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Bensin dan Bilangan Oktan
Pengertian Bensin
      Bensin, atau Petrol (biasa disebut gasoline di Amerika Serikat dan Kanada) adalah cairan bening, agak kekuning-kuningan, dan berasal dari pengolahan minyak bumi yang sebagian besar digunakan sebagai bahan bakar di mesin pembakaran dalam. Bensin juga dapat digunakan sebagai pelarut, terutama karena kemampuannya yang dapat melarutkan cat. Sebagian besar bensin tersusun dari hidrokarbon alifatik yang diperkaya dengan iso-oktana atau benzena untuk menaikkan nilai oktan. Kadang-kadang, bensin juga dicampur dengan etanol sebagai bahan bakar alternatif.
Kini bensin sudah hampir mejadi kebutuhan pokok masyarakat dunia yang semakin dinamis. Bahkan orang Amerika menggunakan 1,36 miliar liter bensin setiap hari.
Karena merupakan campuran berbagai bahan, daya bakar bensin berbeda-beda menurut komposisinya. Ukuran daya bakar ini dapat dilihat dari Oktan setiap campuran. Di Indonesia, bensin diperdagangkan dalam dua kelompok besar: campuran standar, disebut premium, dan bensin super.

Cara Kerja Bensin dalam Mesin:
Bensin bekerja di dalam mesin pembakaran yang ditemukan oleh Nikolaus Otto. Mesin pembakaran dikenal pula dengan nama Mesin Otto. Cara kerja bensin di dalam mesin pembakaran:
Bensin dari tangki masuk ke dalam karburator. Kemudian bercampur dengan udara. Pada mesin modern, peran karburator digantikan oleh sistem injeksi. Sebuah sistem pembakaran baru yang bisa meminimalisir emisi gas buang kendaraan.
Campuran bensin dan udara kemudian dimasukkan ke dalam ruang bakar.
Selanjutnya, campuran bensin dan udara yang sudah berbentuk gas, ditekan oleh piston hingga mencapai volume yang sangat kecil.
Gas ini kemudian dibakar oleh percikan api dari busi.
Hasil pembakaran inilah yang menghasilkan tenaga untuk menggerakkan
3
kendaraan.
Dalam kenyataannya, pembakaran gas di dalam mesin tidak berjalan dengan sempurna. Salah satu masalah yang sering muncul adalah “ketukan di dalam mesin”, atau disebut sebagai "mesin ngelitik" atau knocking. Jika dibiarkan, knocking dapat menyebabkan kerusakan pada mesin. Knocking terjadi karena campuran udara dan bahan bakar terbakar secara spontan karena tekanan tinggi di dalam mesin, bukan karena percikan api dari busi.
Penyebab knocking ada beberapa macam, yaitu:
Pemakaian bensin yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin.
Ruang bakar sudah kotor dan berkerak.
Penyetelan pengapian yang kurang tepat.
Pengertian Bilangan Oktan
Angka oktan adalah salah satu pengukur untuk menunjukkan karakteristik bensin dan mewakili karakteristik bahan bakar anti ngelitik (knocking).Bensin dengan angka oktan lebih tinggi memiliki kemungkinan yang kecil untuk menyebabkan mesin ngelitik dibandingkan dengan bensin berangka oktan lebih rendah.Untuk menaikkan angka oktan, beberapa tipe bensin mengandung timbal, sementara yang lainnya tanpa timbal. Karena beberapa mesin dirancang untuk menggunakan bensin yang mengandung timbal, sementara yang lainnya tanpa timbal, maka harus digunakan tipe bensin yang tepat.

PETUNJUK: Ngelitik (knocking) dihasilkan oleh pembakaran bensin yang tidak normal di dalam silinder. Suara ini ditimbulkan oleh ketukan yang berulang-ulang pada dinding silinder, yang mengurangi output tenaga mesin.Banyak diskusi tentang bagaimana cara meningkatkan Octane Number atau angka oktan dari Premiun sehingga diperoleh hasil oktan yang meningkat dan tarikan mesin jadi enteng, tidak ngelitik, serta yang paling utama adalah biaya murah.
Salah satu cara tersebut adalah dengan cara mengoplos Bensin/Premium dengan Kapur Barus. Banyak yang bertestimoni/berkesaksian bahwa oplosan ini telah berhasil meningkatkan kinerja mesin mereka. Benarkah hasilnya adalah positif dan aman bagi kita ?
Kapur Barus (mothballs) komponen utamanya adalah Naphthalene. Si Naphthalene inilah yang harus kita waspadai sebagai salah satu sumber racun yang berbahaya
4
bagi manusia dan lingkungan.
Sebagai contoh nyata bahwa pengoplosan Bensin/Premium dan Kapur Barus itu sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan, adalah dengan dihentikannya produksi dan bisnis dari Peningkat Oktan BioPerformance di Amerika. Oleh Pengadilan di Negara Bagian Texas, Amerika Serikat, Produk BioPerformance yang berupa peningkat oktan dinyatakan telah terbukti mengandung unsur Naphthalene (Kapur Barus) sehingga harus dihentikan karena bisa menjadi Racun yang akan mencemari udara dan berbahaya bagi kesehatan manusia
Dalam contoh diatas, bahwa sebuah produk peningkat oktan berbahan baku Naphthalene (Kapur Barus) yang siap pakai untuk dicampur dengan bensin, masih terkena larangan karena berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Apalagi kita mengoplos sendiri Bensin/Premium dengan beberapa butir Kapur Barus, yang komposisinya bisa jadi tidak terukur, maka tingkat bahaya racunnya bisa jadi relatif lebih besar.
Angka oktan suatu bensin adalah salah satu karakter yang menunjukkan mutu bakar bensin tersebut, yang dalam prakteknya menunjukkan ketahanan terhadap ketukan (knocking). Suatu bensin harus mempunyai mutu bakar yang baik agar mesin dapat beroperasi dengan mulus, efisien dan bebas dari pembakaran tidak normal selama pemakaianya.
Setiap kendaraan mempunyai kebutuhan angka oktan tertentu. Kebutuhan angka oktan kendaraan bermotor bensin tidak sama antara satu merek dengan merek lainnnya atau antara satu tipe dengan tipe lainnya untuk merek yang sama, tergantung pada perbandingan kompresi mesin dan faktor-faktor lainnya yang berpengaruh terhadap kebutuhan angka oktan. Pengujian kebutuhan angka oktan kendaraan bertujuan untuk mengetahui tingkat angka oktan suatu kendaraan. Dengan diketahuinya kebutuhan angka oktana suatu kendaraan, maka secra teknis dapat ditentukan level angka oktana bensin yang akan digunakan untuk kendaraan tersebut.
Untuk menentukan nilai oktan, ditetapkan 2 jenis senyawa sbg pembanding yaitu isooktana dan n-heptana.Suatu campuran yg terdiri 80% isooktana dan dan 20% n-heptana mempunyai nilai oktan 80.Jadi untuk melihat mutu bensin yg baik, dilihat dari nilai oktannya.

5
Angka Oktan adalah suatu bilangan yang menunjukkan sifat anti ketukan (denotasi). Dengan kata lain, makin tinggi angka oktan maka semakin berkurang kemungkinan untuk terjadinya denotasi (knocking). Dengan berkurangnya intensitas untuk berdenotasi, maka campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan oleh torak menjadi lebih baik sehingga tenaga motor akan lebih besar dan pemakaian bahan bakar menjadi lebih hemat.
Cara menentukan angka oktan bahan bakar ialah dengan mengadakan suatu perbandingan bahan bakar tertentu dengan bahan bakar standar. Yaitu dengan menggunakan mesin CFR (Coordination Fuel Research).  Mesin CFR merupakan sebuah mesin silinder tunggal dengan perbandingan kompresi yang dapat diukur dari sekitar 4:1 sampai dengan 14:1. Terdapat dua metode dasar yang umum digunakan yaitu research method mengunakan mesin motor CFR F-1, yang hasilnya disebut dengan Research Octane Number (RON) dan motor method yang menggunakan mesin motor CFR F-2 dimana hasilnya disebut dengan Motor Octane Number (MON). Research method menghasilkan gejala ketukan lebih rendah dibandingkan motor research.
Besar angka oktan bahan bakar tergantung pada presentase iso-oktana (C7H18) dan normal heptana (C7H16) yang terkandung didalamnya. Sebagai pembanding, bahan bakar yang sangat mudah berdenotasi adalah normal heptana (C7H16) sedang yang sukar berdenotasi adalah iso-oktana (C7H18).
Bensin yang cenderung kearah sifat normal heptana disebut bensin dengan nilai oktan rendah (angka oktan rendah) karena mudah berdenotasi, sebaliknya bahan bakar yang lebih cenderung kearah sifat iso-oktana dikatakan bensin dengan nilai oktan tinggi atau lebih sukar berdenotasi. Misalnya suatu bensin mempunyai angka oktan 90 akan lebih sukar berdenotasi daripada bensin beroktan 70. Jadi
6
kecenderungan bensin untuk berdenotasi dinilai dari angka oktannya. Iso-oktana murni diberi indeks 100, sedangkan normal heptana murni diberi indeks 0. Dengan demikian jika suatu bensin memiliki angka oktan 90 berarti bensin tersebut cenderung berdenotasi sama dengan campuran yang terdiri atas 90% volume iso-oktana dan 10% volume normal heptana. Nilai oktan yang harus dimiliki oleh bahan bakar ditampilkan dalam tabel 2.1. berikut :
Tabel 2.1. Nilai Oktan Gasolin Indonesia



No   
Jenis    
Angka Oktan
Minimum      
1    Premium 88    88 RON      
2    Pertamax    94 RON      
3    Pertamax Plus    95 RON      
4    Bensol    98 RON   
   



Cara-cara Meningkatkan Nilai Oktan
Salah satu cara (banyak cara yg lain) untuk menaikkan nilai oktan adalah penambahan TEL (tetra ethyl lead) kedalam bensin yg bernilai oktan rendah. Caranya sederhana, mixing saja. Namun kemudian diketahui penambahan aditif penambah nilai oktan ini berbahaya dari segi kesehatan dan lingkungan. Pada intinya bensin beroktan tinggi ini bisa didapatkan dengan merubah struktur molekul hidrokarbon penyusun bahan bakar. Sehingga dengan bantuan katalis pada kondisi operasi tertentu, struktur molekul parafinik (bernilai oktan rendah), bisa diubah menjadi struktur naftenik, dan naftenik menjadi aromatik. Dimana nilai oktan aromatik > naftenik > parafinik.
Menambahkan Naphtalene pada bensin. Naphtalene merupakan suatu larutan kimia yang memberikan pengaruh positif untuk meningkatkan angka oktan dari bensin. Besarnya angka oktan ini dapat diukur dengan mesin CFR. Dalam hal ini terlihat bahwa naphthalene merupakan bahan yang mampu meningkatkan angka oktan
7
tetapi naphtalene sendiri bukan bahan bakar sehingga panas pembakaran campuran akan lebih rendah dari pada bensin murni. Karena bentuk struktur kimia serta sifat kearomatisan tersebut naphtalene seperti halnya benzena, mempunyai sifat antiknock yang baik. Oleh sebab penambahan naphtalene pada bensin akan meningkatkan mutu antiknock dari bensin tersebut.
Menambahkan MTBE (Metil tersier-butileter). Bensin jenis premix menggunakan campuran MTBE tanpa TEL

Aditif Octane Booster
Aditif octane booster merupakan suatu komponen dari senyawa yang digunakan untuk meningkatkan angka oktan dari bahan bakar sekaligus sebagai komponen anti-ketuk. Komponen yang digunakan untuk anti-ketuk saat ini adalah Tetra Ethyl Led (TEL), Pb(C2H5)4.  Berdasarkan hasil riset senyawa TEL ini pertama-tama, terurai pada temperature sekitar 1000C dengan bantuan panas dari ruang bakar melalui reaksi sebagai berikut :
 Pb (C2H5)4   Pb (C2H5)3 + C2H5
Pb (C2H5)3  + Pb (C2H5)4    Pb2 (C2H5)4 + C2H5
Pb2 (C2H5)6    Pb (C2H5)4 + Pb (C2H5)2
Pb (C2H5)2    Pb + C2H10
Reaksi radikal etil dengan TEL dapat menghasilkan alkana, alkena, hidrogen, dan juga radikal Pb-trietil. Yang bertindak sebagai bahan anti-ketuk adalah Pb-oksida, dimana Pb-oksida ini berada dalam bentuk radikal-radikal yang tersebar dalam ruang bakar dan sebagian akan melekat pada dinding silinder membentuk endapan, dan sebagian lagi akan melekat ke atmosfer bersama-sama dengan gas sisa pembakaran. Pb-oksida yang dibebaskan ke atmosfer inilah yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Sehingga perlu dicarikan bahan pengganti TEL sebagai aditif octane booster.
(Sumber : http: //puslit petra ac.id./journalist/mechanical)





8
Berikut adalah bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan zat aditif :
Tabel Zat tambahan bahan bakar premium

Zat tambahan    Tipe / bahan dasar    Fungsi      
Pencegah oksidasi



Pencegah karat



Metal deactivators



Deterjen




Deposite control aditif




Penambahan campuran




Komponen
anti-knocking

    Amines dan pnenols



Carboxylic acids dan
Carboxylates


Chelating agents



Amines and
amine carboxilates



Polybutene amines
Polyether amines



Ethanol, Methanol, tertiary
Butyl alcohol, methyl tertiary ether
Lead alkykl,

Organo manganese
Compounds    Meminimalkan penumpukan kotoran dalam filter dan
Injektor

Mencegah karat pada pipa
Saluran bahan bakar


Mencegah pembentukan
lendir (gum)


Mencegah pembentukan
kerak dan membersihkan kerak yang terdapat pada karburator

Membersihkan kerak yang terjadi karena pengaruh temperatur tinggi yang terdapat pada injektor

Menaikkan angka oktan, alternatif bahan bakar lain, dan penghemat bahan bakar


Meningkatkan angka oktan   







9
Prestone Octane Booster
Prestone Octane Booster direkomendasikan oleh Prestone Products comparation made in U.S.A. yang berisi 473 ml zat aditif, cara penggunaanya yaitu dapat dicampur dengan bahan bakar sebanyak 16 galon atau sekitar 60 liter gasoline. Berdasarkan rekomendasi pabrik, dengan penggunaan zat aditif merek Prestone Octane Booster dapat berfungsi untuk membersihkan mesin dan memberikan tenaga, menghemat BBM, juga dapat mengurangi kadar emisi gas buang. Berikut adalah komposisi yang terkandung dalam  Prestone Octane Booster yaitu :
Pretoleum distillates (destilasi minyak tanah) : berfungsi untuk mencegah terjadinya korosi, menghilangkan kerak, dan mencegah pembekuan kristal wax.
Trimethyl benzene : berfungsi untuk meningkatkan angka oktan dan menghemat bahan bakar.
Methyl Cyclop antadienyl manganese tricarbonyl : berfungsi untuk menaikkan angka oktan.
Proprietary additivies adalah bahan dasar lain yang terkandung dalam aditif seperti yang telah terlampir pada table di atas.









10
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
    Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan.
    Angka oktan adalah salah satu pengukur untuk menunjukkan karakteristik bensin dan mewakili karakteristik bahan bakar anti ngelitik (knocking).Bensin dengan angka oktan lebih tinggi memiliki kemungkinan yang kecil untuk menyebabkan mesin ngelitik dibandingkan dengan bensin berangka oktan lebih rendah.Untuk menaikkan angka oktan, beberapa tipe bensin mengandung timbal, sementara yang lainnya tanpa timbal. Karena beberapa mesin dirancang untuk menggunakan bensin yang mengandung timbal, sementara yang lainnya tanpa timbal, maka harus digunakan tipe bensin yang tepat.
Tabel  Nilai Oktan Gasolin Indonesia



No   
Jenis    
Angka Oktan
Minimum      
1    Premium 88    88 RON      
2    Pertamax    94 RON      
3    Pertamax Plus    95 RON      
4    Bensol    98 RON   

B. SARAN
Disarankan bagi para pembaca mampu mengenal dan mengetahui pengertian bensin dan bilangan oktan serta mengetahui cara-cara menaikkan nilai oktan bensin seperti yang telah dikemukakan di atas.






11
DAFTAR PUSTAKA


www.google.com
www.wikipedia.com
www.chem-is-try.org
www.comes.umy.ac.id
www.untukku.com


















12
DAFTAR ISI


HALAMAN SAMPUL                                                                                                                      i
KATA PENGANTAR                                                                                                                      ii
DAFTAR ISI                                                                                                                                  iii
BAB I    PENDAHULUAN
A. Latar Belakang                                                                                                             1
B. Batasan Masalah                                                                                                         1
C. Rumusan Masalah                                                                                                       1
D. Tujuan Penulisan                                                                                                         2        
BAB II   PEMBAHASAN
A. Pengertian Bensin dan Bilangan Oktan                                                                       3
B. Cara-cara Meningkatkan Bilangan  Oktan                                                                   7
PENUTUP
A. Kesimpulan                                                                                                                11
B. Saran                                                                                                                         11
DAFTAR PUSTAKA                                                                                                                    12
















iii